
Dalam
aplikasinya Sekolah Berbasis Pesantren diartikan sebagai sekolah yang
menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu
jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan
sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Tidak ada
dikotomi, tidak ada keterpisahan, semua bahasan tidak terlepas dari nilai dan
ajaran Islam. Pelajaran umum, seperti matematika, IPA,IPS, bahasa,
jasmani/kesehatan, keterampilan dibingkai dengan pijakan, pedoman dan panduan
Islam. Sementara dalam pemahaman ilmu agama Islam, seklah berbasis pesantren
diperkaya dengan adanya kurikulum kepesantrenan. Kurikulum yang khas ala pondok
pesantren.
Sekolah Berbasis Pesantren juga menekankan keterpaduan dalam metode
pembelajaran sehingga dapat
mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan konotif. Implikasi dari keterpaduan
ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif
dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas dan luwes. Metode
pembelajaran menekankan penggunaan dan pendekatan yang memicu dan memacu
optimalisasi pemberdayaan otak kiri dan otak kanan.
Dengan pengertian ini,
seharusnya pembelajaran di SIT dilaksanakan dengan pendekatan berbasis (a)
problem solving yang melatih santri berfikir kritis, sistematis, logis dan
solutif (b) berbasis kreativitas yang melatih peserta didik untuk berfikir
orsinal, luwes (fleksibel) dan lancar dan imajinatif. Keterampilan melakukan
berbagai kegiatan yang bermanfaat dan penuh maslahat bagi diri dan
lingkungannya.
Sekolah berbasis Pesantren juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah,
dan jasadiyah. Artinya, berupaya mendidik
peserta didik menjadi anak yang berkembang kemampuan akal dan
intelektualnya,meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT,
terbina akhlak yang berbudi mulia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !